Category Archives: Berita

TIDAK USAH GEGE MONGSO TERHADAP KURIKULUM 2013

Dalam pertemuan rutin MGMP PAI SMP tanggal 24 Nopember 2012 di SMPN 7 Kediri, al hamdulillah di hadiri Bapak Kepala Kantor Dinas Pendidikan Kota Kediri, beliau dalam sambutannya yang memang sudah ada pesanan terlebih dahulu tercantum dalam surat undangan, maka beliau menyatakan bahwa sampai saat ini kurikulum yang sudah ramai dibicarakan di media massa, ternyata secara surat resmi belum ada atau belum tahu gambarnya seperti apa. silakan Bapak / Ibu guru mencari info dari berbagai sumber,tidak usah andai- andai karena memang belum ada secara resmi. akan tetapi saya selaku Kepala Dinas Pendidikan belum mendapatkan surat resmi tentang kurikulum pendidikan tahun 2013.( oleh Bapak Kepala SMPN 7, saya dibisiki, pak saya tidak usah nyambut, biar pak Gun saja, sudah siang saya jwb, geh ).
sambil bergurau dan parikeno, mengingatkan bahwa dinas pendidikan itu sering di sorot oleh masyarakat maupun instansi lain, termasuk juga cara berpakaian, mulai dari sudah bersihkah, sudah distrika kah, sudah sesuai atas bawah kah, dan lain- lain. untuk itu Bapak / Ibu guru lebih- lebih Guru Pendidikan Agama Islam yang nota bene sumber karakter pendidikan , harus bercermin sebelum bertindak, baik di rumah, lingkungan masyarakat, di perjalanan, dan di sekolah.

sambutan di lanjutkan oleh ketua Pokjawas PAI yth. Bpk Zaenuri dan Bapak Sujono, keduanya memberi motivasi agar apa yang di laksanakan sesuai dengan aturan, termasuk bagi guru yang masih kurang jamnya, supaya perpustakaan dan laboratorium PAI di wujudkan dan itu sudah ada peraturannya ( teman- teman pada minta di copy PP tersebut ).

sebagai agenda MGMP PAI, pertemuan kali ini saya kasihan pada tem,an , karena harus merogoh kocek lebih dalam, karena harus bayar bea data digital, bayar iuran, bea copy cd, dan beli kartu kontrol ngaji al qur’an maupun kartu hafalan al qur’an. tapi karena cintanya pada organisasi yang siap melayani, mereka oke tidak keberatan.dengan serius santai Bpk Kepala DInas Pendidikan memberi materi dalam pertemuan rutin MGMP PAI SMP di SMPN 7 kediri 24 Nop. 2012

kurikulum PAI 2013 ?

Menyimak tayangan metro TV tentang mapel PKN kurikulum 13, yang diselenggarakan Mahkamah Konstitusi 6 des 12 jm 20.00. mengingatkan kita sebagai GPAI dimana juga termasuk mapel yang akan di tinjau ulang . untuk itu yang sangat perlu diperhatikan di dalam PAI, ternyata bukan kurikulum materinya tetapi kurikulum model pembelajarannya, karena selama ini terjadi kesenjangan afeksi pemahaman di dalam kelas dengan pemahaman yang ada di masyarakat, apa yang dirasakan siswa di rumah tangga dan di masyarakat tidak bisa sambung dengan apa yang di dapat di ruang kelas. diantaranya adalah kurang mampunya GPAI mengkomunikasikan potret sosial ke dalam ruang kelas dan atau kurang luasnya GPAI terhadap esensi materi yang di ajarkan kepada siswa. atau juga GPAI merasa satu- satunya sumber nilai yang lain tidak ada.
untuk itu saya berpendapat bahwa jangan sekali- kali mengatakan model pembelajaran “anu ” tidak sesuai/ tidak bisa/ bertele- tele. tapi tidak satupun pernah di uji coba kepada siswa apalagi di evaluasi target pencapaian. ingat model pembelajaran bukanlah materi yang harus dipahami anak, akan tetapi sekedar alat untuk memasukkan nilai dan menjadi bahan perubahan siswa ke depan, baik secara keilmuan atau kemasyarakatan.
profesional padagogik akan memudahkan siswa untuk memahamai dan sekaligus menghubungkan dengan lingkungan masyarakat atau bahkan rumah tangga, sehingga pasti akan muncul pertanyaan- pertanyaan tapi dalam suasana rileks tidak terasa siswa bisa menilai dirinya sendiri. dan itulah ending dari PAI bukan hasil ulangan atau tes. jadi perubahan sikap dan mental ke arah yang baik merupakan tujuan Nabi Saw. di utus ke Bumi ini .
wal hasil karena jadilah GPAI yang ikhlas sanggup dinilai dan dicontoh dalam kehidupannya. karena profesional sosial untuk GPAI adalah menyangkut kehidupannya di masyarakat . semoga GPAI bisa

NILAI RAPORT VS KARAKTER PENDIDIKAN

sebagai guru tentunya sudah hapal betul karakter siswa, akan tetapi guru banyak yang tidak menyadaribahwa siswa mengalami perubahan dari waktu ke waktu adakalanya bertambah baik tapi ada kalnya menurun menjadi tidak baik dan adakalnya di sekolah baik di masyarakat tidak. dan hal inilah yang menjadikan guru kesulitqan di dalam menilai siswa, karena harapannya adalah setiap nilai yang ada di raport haruslah mencerminkan karakter nya. bukan hanya hasil ulangan yang nota bene dari nyontek tapi juga karakter siswa yang di balik gunung es tersebut tidak sempat terpantau. sehingga banyak siswa yang mempunyai nilai di atas SKM tetapi tidak mencerminkan karakternya. jika sudah demikian yang bisa dipercaya itu yang mana, kata guru atau kata siswa atau kata masyarakat. Baca lebih lanjut